4 Hal dari Demo Monster Hunter Rise Yang Membedakan dengan Monster Hunter World

Great news for Nintedonian!

Capcom yang sukses dengan perilisan Monster Hunter World di 2018 dan Iceborne di 2019, kini tancap gas lagi dengan seri terbarunya, Monster Hunter Rise. Ibarat dua tahun memanjakan pemain konsol biru, hijau dan PC, kali ini mereka kembali ke kandang para gamer handheld, Nintendo Switch.

Demonya yang berlangsung cukup lama yaitu mulai dari 8 Januari sampe 1 Februari ini sontak mengundang animo masyarakat yang cukup tinggi. Bahkan di awal perilisan demo, server Nintendo sempet terjadi antrean mendownload dari game jagal momon ini. Luar biasa memang semangat para tukang jagal..

Satu akun yang konek ke konsol Nintendo Switch hanya dikasih jatah 30 kali run baik solo maupun multiplayernya. Jadi, kalian yang pasti punya akun lebih dari satu nggak perlu khawatir kalo kehabisan 30 kali jatah bermain. Momon yang dihadirkan di demo ini juga hanya ada 3 momon lama dan 1 momon baru. Momon signature yang nggak pernah absen dari seri Monster Hunter – Rathian, lalu ada Arzuros, Mizutsune, dan momon baru, Great Izuchi.

Framerate MH Rise cukup solid, bahkan di multiplayer berempat pun moncer.

Setelah menghabiskan jatah momon sebanyak 30 puluh kali, gue jelas merasakan bahwa Monster Hunter Rise adalah adopsi dari Monster Hunter World dan beberapa aspek dari seri Monster Hunter terdahulu. Soundtrack Tenet teneeet teneeeeet-nya Monster Hunter XX/Generation Ultimate yang sangat ikonik pun terasa sangat kuat di Monster Hunter Rise yang punya vibe jepang ini.

Lalu, apa yang membedakan Monster Hunter Rise dengan Monster Hunter World?

Setelah pariwara yang satu ini..

A NEW SLINGER CLUTCH CLAW: THE WIREBUG

Buat player yang udah habis ratusan jam di Monster Hunter World, lalu diperparah ratusan jam lagi sampe jadi total ribuan jam akibat DLC Iceborne, tentu sistem paling baru di Monster Hunter Rise – Wirebug – bukanlah tantangan yang berarti. Hampir seluruh movement dari Monster Hunter World dan Iceborne diadopsi kembali di Monster Hunter Rise dan menjadikan Wirebug sebagai bagian penting dalam membangun serangan.

Pengguna Sword and Shield bisa YOLO di MH Rise.

Gara-gara Wirebug, semua senjata jadi punya akses untuk bermain di udara layaknya Insect Glaive. Walau Aerial attack bukanlah hal baru karena sudah diimplementasi di seri terdahulu sampe di Generation Ultimate, nyatanya Aerial mode di Monster Hunter World digantikan dengan sistem Clutch Claw, yang kemudian diupgrade lagi jadi Slinger Clutch Claw di Iceborne.

Nah, yang membedakan dengan sistem Clutch Claw, Wirebug nggak hanya digunakan untuk menambah daya serang atau membangun combo, tapi juga bisa digunakan untuk menghindar, memanjat, bahkan sampe bergelantungan di udara. Buat pengguna Great Sword yang kudu nyari gundukan atau dinding buat aerial charging, di MH Rise nggak perlu lagi. Inilah era keemasan aerial Great Sword di MH Rise!

Wirebug sebagai sarana nge-blink Magina.

Wirebug di sini pun jelas mengubah variasi pergerakan dari tiap signature move masing-masing senjata. Ambil contoh perbedaan movement Iai Slash yang menjadi signature move Long Sword di Iceborne. Di Monster Hunter Rise tebasan Iai nggak menghadirkan sayatan khas Iai melainkan circular slash dari Wirebug itu sendiri. Lalu Helm Breaker dari LS pun digantikan dengan loncat menggunakan Wirebug, lalu menjadikan momon sebagai pijakan. Ini menjelaskan bahwa Wirebug juga berkontribusi pada perbedaan signature move di masing-masing senjata. Signature move ini dinamakan Silkbind. Terdapat dua jenis Silkbind, yaitu yang mengeluarkan movement baru dan yang menambah atau boost atribut tertentu.

PALAMUTE: SISTEM OJEK BARU DI MONSTER HUNTER RISE

Naikin monster layaknya naik ojek juga bukan hal baru di dunia Monster Hunter. Di Monster Hunter World dan Iceborne, kita bisa mengendarai small monster sebagai ojek dengan cara berteman dengan Grimalkyne – yang nantinya ojek ini disebut Raider Ride.

Palamute bisa jadi Satria F kalo tahan pencet ZL dan R.

Nah, di Monster Hunter Rise, ojek ini hadir bukan hanya untuk ditunggangi, tapi juga jadi companion. Layaknya Sif di Dark Soul atau Zacian di Pokemon Sword, anjing peliharaan yang juga bisa dielus-elus (aww gemes) ini pun membantu saat berperang. Jadi, kalau kita main solo, kita akan punya dua peliharaan yang nemenin kita bertarung, yaitu Palamute untuk offensive, dan Palico untuk supportive. Nah, untuk Paguyuban TA Rules, jelas dua companion ini akan ditiadakan, atau kalian solo sendirian. Jago mah bebas.

Selain bisa ngojek dan bantu tawuran, Palamute juga bisa salim.

Nggak hanya membantu mekanisme traversal dalam game, ojek Palamute juga tetep dapat digunakan bersamaan dengan gathering mines, bones, herbs, minum potion, makan daging, dan tentunya ngasah senjata.

Kombinasi ojek Palamute dan Wirebug ini jadi alasan kenapa Monster Hunter Rise dinobatkan sebagai seri Monster Hunter yang paling punya akses menjelajah map paling luas. Dengan adanya Palamute, kita bisa mengeksplor map dengan cepat, ditambah Wirebug, semua dinding, semua pohon, dan bahkan perbukitan jadi masuk akal untuk dipanjat.

Dengan adanya dua fitur ini, gameplay jadi tetep kerasa seger bahkan buat player yang udah had no life di World dan Iceborne.

WEAPON KE-15: MONSTER ITU SENDIRI

Gue beneran kaget ketika fitur mounting yang udah ada dari generasi ke generasi seri Monster Hunter sampe di Iceborne kemarin, ternyata diilangin di Monster Hunter Rise. Lebih tepatnya bukan diilangin, tapi dibikin tambah heboh: sabung monster.

Pada hari minggu kuturut Ayah ke kota, naik Tigrek istimewa ku duduk di muka.

Ya, di Monster Hunter Rise – lagi-lagi berterimakasih lah pada Wirebug – kita jadi bisa mengendarai monster layaknya naik kuda atau naik delman. Wirebug yang beraksi kayak jaring Spiderman ini bisa bikin kita mengendalikan monster pada chance atau threshold tertentu layaknya threshold mounting.

Ketika kita mengendalikan monster, ada pilihan untuk light attack, heavy attack, atau dilempar sekalian. Inilah yang dimaksud dengan senjata ke-15, kita dapat menggunakan serangan momon yang beragam untuk dengan sengaja menyerang momon lain. Sabung ayam vibe gitu lah ya. Masing-masing momon tentunya punya serangan atau movement berbeda, tentu ini menambah kesegaran rohani pada jiwa-jiwa tukang jagal yang di Monster Hunter Rise juga jadi tukang sabung ayam. Oh iya, untuk membantu proses atau chance menyabung monster, ada yang namanya endemic life called puppet spider yang bisa dipungut di beberapa area di map.

MAKIN BANYAK FAUNA YANG BOOST STATUS

Selain tingkat gitgut lawan momon dan banyaknya opsi build pada armor juga senjata, Monster Hunter juga menawarkan eksplorasi dan collecting endemic di map. Hal ini ini jelas sangat diupgrade sejak Monster Hunter World meniadakan sistem area map alias seamless map. Ragam fauna dan flora yang dibisa dikoleksi pun jadi makin banyak, interaksi di lingkungannya pun jadi makin hidup.

Monster Hunter X Angry Bird

Ini juga kembali diangkat di Monster Hunter Rise. Berjam-jam main demo Monster Hunter Rise, kita akan sangat jelas dapat menemukan ragam wildlife baru yang juga menambah status pada karakter kita. Contohnya Spiritbirds yang nambah maksimum health dan stamina pada proporsi tertentu. Selain itu, Wirebug juga bisa didapat dari area map yang akan menambah slot Wirebut menjadi tiga buah. Tentu ini sangat membantu bertarung dikarenakan banyak movement pada senjata yang langsung menggunakan dua Wirebug sekaligus.

Tiga puluh kali run di game ini sama sekali nggak membuat gue bosan. Sebagai pemain yang banyak menggunakan Great Sword, Long Sword, dan Insect Glaive, Monster Hunter Rise bersama Wirebug-nya menambah kesegaran baru dalam bermain. Kayaknya bakal lima ratusan jam atau bahkan lebih bersama Monster Hunter Rise!

Jadi itu 4 hal baru yang kita bisa langsung temukan di Monster Hunter Rise.

Nggak sabar sampe Maret nanti!

By The Weakling Casuls

Menulis berita dan opini seputar gaming setiap hari. Sering kena roasting sama akun anon di grup Facebook PC dan konsol bajakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *