Dunia gaming dan nge-cheat kayaknya emang udah dua sejoli dan pasangan hidup semati. Nggak bisa dipisahkan. Dari cheat dengan nama Gameshark di awal tahun 2000-an, lalu berkembang dengan cara modifikasi data save yang dikenal sebagai savewizard, lalu ada juga sistem cheat trainer, dan akhirnya sampai ke bentuk format inject script ke dalam game.
Intinya, semakin berkembang dunia game, cara untuk melakukan cheating juga semakin beragam dan rumit.
Segelintir orang mungkin masih bisa memaklumi cheating di game-game non kompetitif dan single player sebagai tindakan yang nggak merugikan pemain lain. Tapi, apa jadinya kalau cheating dilakukan di game multiplayer, online, dan turnamen resmi berhadiah jutaan dollar?
Dihujat seisi internet, lah.
Cheating di Turnamen Fortnite Berhadiah Jutaan Dollar
Setelah menempuh waktu yang cukup lama, Epic Games akhirnya mengambil tindakan tegas terhadap pemain yang terbukti melakukan kecurangan di turnamen tahun 2023. Kasus terbaru melibatkan Morgan Bamford, yang dikenal dengan user RepulseGod, yang mencoba bermain curang demi menuju puncak turnamen Fortnite bernilai jutaan dolar.

Pada tahun 2023, Bamford terlibat dalam upaya curang untuk lolos ke FNCS (Fortnite Champion Series) Global Championship, turnamen terbesar Fortnite dengan total hadiah mencapai 4 juta Dollar. Kejadian cheating di FNCS 2023 tersebut terjadi ketika RepulseGod membagi akun gamenya ke pemain lain bernama ‘Forbes’ untuk meloloskan dirinya dari babak kualifikasi. Tindakan tersebut tentunya melanggar aturan main yang udah ditetapkan Epic Games.
Ujung-ujungnya ya ketebak, RepulseGod dan rekan satu timnya ‘Jace’ didiskualifikasi beberapa hari sebelum babak Grand Final di Copenhagen, Denmark.
Walau nggak dijelaskan secara detail gimana cara “sharing akun” dari RepulseGod ke Forbes, dan gimana cara Forbes membantu RepulseGod untuk bisa lolos di babak kualifikasi (kayaknya sistem joki sih, mungkin yang paham sistem begini ya anak-anak fortnite juga), tapi permintaan maaf lewat video Youtube tanpa suara dari channel Repulse, meyakinkan publik kalau Morgan Bamford emang bener menghalalkan segala cara untuk bisa lolos ke babak Final.
Sanksi Tegas dari Epic Games untuk Cheater
Epic Games nggak hanya nge-banned Bamford untuk berpartisipasi di semua turnamen Fortnite untuk kurun waktu seumur hidup, tetapi juga membuat Bamford mengembalikan hadiah uang yang diperolehnya secara tidak sah selama mengikuti turnamen. Dana tersebut kemudian disumbangkan ke organisasi amal Child’s Play, yang berfokus pada pemberian akses permainan dan peralatan khusus bagi anak-anak.
Pernyataan Resmi Epic Games
Dalam pernyataan resminya, Epic Games menegaskan komitmennya untuk menjaga integritas kompetisi:
“Kami mengambil tindakan hukum terhadap pemain yang berbagi akun untuk lolos secara tidak adil ke FNCS. Kini, mereka dilarang dari turnamen Fortnite selamanya, dan hadiah yang tidak layak mereka terima telah disumbangkan ke amal.”
Kasus Bamford bukanlah insiden pertama di mana Epic Games mengambil tindakan tegas terhadap kecurangan. Pada Desember 2024, perusahaan tersebut memperbarui aturan turnamen Fortnite, meningkatkan hukuman bagi pemain yang berkolaborasi dengan cheater. Pelanggar dapat dikenai larangan kompetitif minimal 28 hari, dengan durasi yang dapat bertambah jika pelanggaran diulangi.
Epic juga turut kembali meminta peran aktif komunitas gamer untuk bisa jadi cepu, alias whistle blower buat ngelaporin segala tindak dan tanduk kecurangan di kompetisi Fortnite dan semua aktivitas online Fortnite.
Yahhhh.. semoga apa yang dilakukan Epic Games ke semua pemain yang berusaha melakukan cheating dengan cara apapun, bisa ditiru oleh developer-developer game kompetitif lainnya.