Nintendo dalam Episode: Bubarkan Melee, Ciduk Splatoon 2, Banned Semuanya

Nggak mau kalah!

Kalau di kubu biru lagi ramai kisruh sistem pre-order dan scalper, kubu merah lagi panas-panasnya drama labeling company yang anti-konsumer atau nggak berpihak pada konsumer. Tagar #SaveMelee #SaveSplatoon2 di berbagai macam platform sosmed pun dinaikkan sebagai bentuk protes via dunia maya.

Bahkan akun Twitter resmi mereka nggak mau jawab inquiries apapun, hahaha.

Bukan Nintendo namanya kalau nggak menyedot perhatian banyak orang. Nintendo dalam dua tahun ke belakang memang lagi horny banget buat nyelengkat sistem emulasi pihak ketiga untuk game-gamenya, ngeblokir situs yang terafiliasi dengan ROMS bajakan, dan tentunya nge-banned banyak situs yang terang-terangan menyediakan ROM gratis untuk di-download. Nggak tanggung-tanggung, situs penyedia ROM gratis macem LoveRetro, LoveROMS, dan Emuparadise pun tumbang tercyduck taipan konsol jepang yang nggak punya saingan di bisnis konsol portable ini. Tapi buat gue, Nintendo ini masih sabar itungannya, dari jaman gue main GBC di Nokia N-Gage, sampai 2018 kemarin baru akhirnya pada tumbang itu situs-situs penyedia ROMS.

“Gusti paringono sabar..” – Nintendo.

“Halah, kesuwen.. tak pateni, all.” – Also Nintendo.

Sampai hari ini, emulating game pakai third-party software kayak berada pada grey area, di mana legal dan illegal udah kayak makan bubur diaduk, kerupuknya udah nyatu sama buburnya, susah nangkepin satu-satu pelaku dan pengguna emulator ini.

Semua orang tau betapa barbarnya fans Nintendo dalam mencintai produk dan game-game yang di-publish Nintendo. Bahkan, kalo Ahmad Dhani masih nerusin lagu Cinta Mati sampe ke-5 (buset ini lagu apa ABC lima dasar), lagunya jelas nyeritain betapa cinta matinya anak Tendo ke perusahaan ini.


Adalah Super Smash Bros Melee, game tarung barbar untuk platform GameCube yang dirilis tanggal 21 November ketika anak 90-an masih beli anak ayam warna-warni atau main tamagochi abang-abang depan SD, yaitu tahun 2001, yang menjadi pusat semesta keributan anak Nintendo di penghujung tahun 2020 ini.

Adeknya SSBU, tapi jadi anak tiri Nintendo.

Game yang di-edo-tenseikan atau dihidupkan kembali oleh Fans Nintendo, Fizi, dalam project-nya bernama Slippi (bukan Slippi Jakarta barat ya, awas aja), berhasil membawa game bergenre fighting menjadi game tarung online yang kompetitif. Nggak sekedar dihidupkan, Slippi sebagai third-party software berhasil memperbaiki konektivitas game jadul ini dalam private server-­nya. Intinya, game ini di-remake ulang oleh fans, dimodalin oleh fans, diperbaiki konektivitasnya oleh fans, disediakan server privatenya oleh fans, dibikinin event tournament besarnya oleh fans, lalu dibubarin sama Nintendo.

Bener, dibubarin..

https://twitter.com/TheBigHouseSSB/status/1329521081577857036?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1329521081577857036%7Ctwgr%5E%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=https%3A%2F%2Fpublish.twitter.com%2F%3Fquery%3Dhttps3A2F2Ftwitter.com2FTheBigHouseSSB2Fstatus2F1329521081577857036widget%3DTweet
Waduuuu..

Tournamen Melee yang digelar The Big House – selaku event organizer  yang juga merupakan fans Nintendo – tanggal 20 November 2020 kemarin, dalam rangka online tourney masa pandemi, harus di-cancel karena Nintendo melayangkan gugatan atas tuntutan penggunaan software illegal – yaitu Slippi – pada asset dan properti game Melee tersebut. Dibubarkannya event besar ini pun membuat usus buntu para fans meradang. Banyak Youtuber besar pun bersuara keras menyesalkan keputusan Nintendo ini. Nintendo dicap sebagai perusahaan yang anti-konsumer.

https://twitter.com/evoslayer/status/1329530130331471873
Salah satu fans nintendo yang kecewa.

….dan nggak selesai sampai di situ dramanya, gaes.

Tanggal 5 Desember 2020 kemarin, Nintendo sampai harus ngebatalin livestream pembukaan event Splatoon 2 North America Open. Alasannya sederhana, 30% lebih pemain yang ikutan dalam event tersebut menggunakan username yang berbau free melee pada karakternya. Contohnya, Meleetation, Element of FreeMelee dan username yang terang-terangan menyisipkan tagar #FreeMelee.

Bubarin aja teroooss, bubarin..

“Halah, kesuwen.. pokok’e kabeh-kabeh tak pateni.” – Nintendo.

Kubu fans Nintendo akhirnya seperti kebelah menjadi dua, yang satu jelas menyayangkan sikap Nintendo yang sangat anti terhadap konsumer, dan yang satu lagi mendukung sikap Nintendo karena mereka hanya melindungi asset dan properti original mereka dari pembajakan dan software pihak ketiga.

Jadi begitu, gaes.. Drama Nintedo di penghujung akhir tahun ini. Bener-bener kayak lagu Cinta Mati III kan?

"Cinta ini, cinta yang tak perlu
Mendapatkan balasan cinta
Meski hatiku perih
Menahan cinta yang terluka
Cinta yang buatku bertahan
Meski ada air mata"

Jadi, game yang mungkin aja udah dilupain Nintendo, dibangunin lagi sama para fans, diidupin lagi hype-nya, dibangunin lagi komunitasnya, namun karena pake mods pihak ketiga, harus dicancel event besarnya.

Nyesek..

Kalian fans Nintendo kubu sebelah mana?

By The Weakling Casuls

Menulis berita dan opini seputar gaming setiap hari. Sering kena roasting sama akun anon di grup Facebook PC dan konsol bajakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *