Playstation 5: Dualsense Sudah Bermasalah di Awal Perilisan!

Kabar baik bagi mendang-mending enthusiast!

Artikel ini nampaknya amat ditunggu para mendang-mending enthusiast yang menanti gagalnya launch Playstation 5 angkatan pertama di tanah air. Bagaimana tidak, artikel yang membahas PS5 meledak, PS5 hard reset, PS5 force shutdown, ketakutan akan Dualsense yang drifting, lebih banyak mendapat perhatian dan animo masyarakat daripada artikel yang membahas kerennya fitur-fitur PS5 itu sendiri.

Beberapa hari kemarin, apa yang dinantikan akhirnya datang.

Dualsense alias nama beken dari stik PS5 ini udah mengalami kendala padahal baru dirilis kurang dari dua bulan.

Seperti yang kalian tau, Dualsense PS5 adalah salah satu inovasi terbaru yang diluncurkan di PS5. Stik terbaik dan paling canggih dari seluruh controller Playstation yang pernah ada ini memanglah canggih bukan sembarang. Dengan harga yang dibanderol sekitar 1,3-1,5 juta rupiah, udah tentu stik ini nggak akan ditaruh gitu aja untuk dimainin bocil main Bishi Bashi, atau main Naruto terus nge-spam Rasengan.

Yang geter-geter emang enak kali ya, sampe ada patennya.

Tapi tehnolohi bukan kaleng-kaleng yang ada pada Dualsense ini juga sebanding sama rusaknya. Semakin canggih suatu barang, maka tingkat rusaknya pun bisa makin tinggi. Ini sama kayak semakin cakep pacar kita, tingkat diambil orang lainnya pun makin tinggi.

Iya-iya, maaf.

TEHNOLOHI GETER-GETER DI DALAM DUALSENSE

Adalah haptics adaptive trigger, tehnolohi yang melatarbelakangi getaran paling sensasional yang dihasilkan Dualsense saat kita memainkan game di PS5. Walau belum semua game mendukung tehnolohi ini – yang artinya developer game harus kerja ekstra untuk membuat gamenya dapat memanfaatkan fitur ini atas nama keimersifan (hadeeeh lembur lagi ini mah) – ke depannya, fitur haptics di Dualsense ini akan menjadi fitur kunci (atau malah cuma jadi gimmick) untuk semua game yang dimainkan di konsol PS5.

Melihat Dualsense bekerja: Walau nggak ngerti tetep ditonton aja.

Tehnolohi ini bukanlah merupakan tehnolohi milik Sony. Adalah Immersion, sebuah developer yang bergerak di bidang active sensing technology dan haptics adalah salah satu fitur yang mereka kembangkan. Immersion adalah developer yang sama yang memberikan fitur rumble pada Joy-con Nintendo Switch. Jadi, mereka adalah partner resminya Sony dan Nintendo untuk fitur geter-geter. Kalau misal ada yang bilang apakah Dualsense akan drifting kayak Joy-con, jawabannya ya belum tentu. Build quality dari dua stik ini tentunya berbeda walau tehnolohi geter-geternya berasal dari developer yang sama.

Haptics sendiri berasal dari kata Yunani ‘ἁπτικός (haptikos)’, yang berarti “Berkenaan dengan indera peraba.” Gampangnya, getaran yang di-trigger dari tombol R2 dan L2 maupun langsung di sekujur badan dualsense akan meniru indra peraba. Akhhh, gimana ya jelasinnya, capek banget.

Misal, kita main Horizon Zero Dawn dan menarik busur panah, beratnya tarikan busur ini akan kita rasakan lewat beratnya menekan tombol L2 sebagai input aim di game itu. Atau misal kita main Fifa, pemain yang udah capek akan kerasa berat banget larinya lewat getaran di dualsense. Akhh malesin banget. Atau ketika kita main COD Cold War, masing-masing senjata memiliki getaran dan kedalaman berbeda saat kita menekan R2 sebagai pelatuk atau input menembak.

Tehnolohi haptic adaptive triggers di Fifa21.

Buat yang latah-an, sangat nggak dianjurkan mengaktifkan fitur ini karena tiap nembak senjata terus ngomong eh kodok kodok, pasti ganggu warga sekitar banget..

Gimana ini tiap nembak masa latah e kodok-kodok..

Haptics ini udah diimplementasi pada hampir seluruh game yang di rilis di angkatan pertama PS5, contohnya Spiderman Miles Morales, AC Valhalla, COD Cold War, Fifa21 dan Bishi Bashi.

Hehe, nggak deng.

TEHNOLOHINYA CANGGIH SIH.. TAPI INGAT, BISA RUSAK JUGA

Ini pertama kali dibikin heboh oleh player yang memainkan game Spiderman Miles Morales. Dia merasa semakin lama memainkan game tersebut, haptic trigger yang ada pada R2 dan L2 makin nggak responsif dan makin kendor. Aihh, kendor..

Ini juga dirasakan player di belahan dunia lain, di mana R2 dan L2 pada Dualsense jadi nggak ada bedanya dengan yang ada di Dualshock. Haptic triggers nggak berfungsi sama sekali walau udah diaktifkan. Beberapa malah kejadian sebaliknya, haptic di tombol R2 saat memainkan AC Valhalla terlalu geter, maksudnya terlalu lebay, sehingga membuat Eivor mukul-mukul nggak jelas. Bisa dibaca di sini juga.

Sampai pekan lalu, udah ada kurang lebih 1,000 laporan ke Sony terkait cacatnya Dualsense yang mereka terima. Solusi dari masalah ini tentunya ada dua, yang punya nyali besar tentunya akan membongkar Dualsense miliknya ala Youtuber oprek-oprek. Yang beli PS5 nya dibikin cicilan dua taun, udah jelas lapor ke Sony dan klaim garansi.

Sesuai kata Iwan Fals, “Wo o ya o ya o ya bongkar..”

Walau cacat dari Dualsense ini sifatnya gacha, alias nggak semua ngalamin, nyatanya udah terlapor 1,000 Dualsense cacat dari ratusan ribu atau mungkin jutaan unit PS5 yang telah terjual. Kejadian ini tetep sesuai dengan sabda mendang-mendang enthusiast yang berbunyi:

“Jangan beli PS angkatan pertama, banyak cacatnya, jadi beta tester kok bangga.”

Semoga ke depannya masalah pada tehnolohi geter-geteran ini bisa langsung di-patch dari Sony sendiri dan nggak perlu sampe bongkar mesin. Kasian Pak, Bu, yang beli PS5 harga 16 juta, klaimnya jauh ke Eropa atau Jepang..

Jadi segitu dulu update dari berita cacat PS5 angkatan pertama. Mari kita nantikan berita PS5 meledak selanjutnya..

By The Weakling Casuls

Menulis berita dan opini seputar gaming setiap hari. Sering kena roasting sama akun anon di grup Facebook PC dan konsol bajakan.

One thought on “Playstation 5: Dualsense Sudah Bermasalah di Awal Perilisan!”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *