Masih terus Merugi, Bos Epic Game Store: Yang Penting Ekspansi

Sampai saat ini, Epic Games Store masih berjuang untuk mencapai profit alias keuntungan, seperti yang diungkapkan oleh Steve Allison, VP Epic Game Store. Pernyataan ini terungkap dalam sesi pengadilan baru-baru ini yang digelar pada hari Senin 6 November 2023. Walah, kasus apa nih? Coba baca-baca dulu di sini.

Berdasarkan laporan dari The Verge, dalam kasus hukum yang sedang berlangsung antara Epic dengan Google dan Apple, Allison menekankan bahwa sementara Epic Games Store terus berjuang walau masih terus merugi, komitmen perusahaan tetap fokus pada ekspansi. Selain itu, email yang diungkapkan selama persidangan mengungkap ambisi besar Epic Game Store untuk menguasai 50 persen dari semua pendapatan yang dihasilkan dari gaming PC.

Kesuksesan luar biasa yang diderita oleh Fortnite di tahun pertamanya, membuat Epic bergelimang harta. Hal ini sampai mampu membuat Epic membuat toko game dijital sendiri satu tahun setelahnya di bulan Juli 2018, bernama Epic Game Store. Saat diluncurkan, Epic Game Store langsung memperkenalkan model pembagian pendapatan 88/12 persen, yang secara khusus mendukung para pengembang game, sebuah model yang masih mereka banggakan hingga saat ini. Ini merupakan perubahan besar dari pesaingnya di industri, Steam, yang mengambil 30 persen dari pendapatan.

Selama beroperasi, Epic Game Store telah memperkenalkan berbagai insentif guna menarik gamer dan pengembang game untuk memilih platform mereka daripada yang lain. Insentif tersebut mencakup penawaran mingguan game gratis, dan game PC yang ekslusif hanya bisa dibeli di Epic Game Store selama beberapa waktu (timed-exclusive). Game rilisan Ubisoft adalah satu game yang pasti rilis duluan di Epic Game Store. Selain itu, Alan Wake 2 juga jadi titel panas game di PC yang cuma bisa dibeli di Epic Game Store. Anak Steam kalo udah begini biasanya langsung jadi anak Ovagaming.

Salah satu proses pembakaran uang yang udah dilakukan oleh EGS semenjak tahun 2018. Ya membagikan gim gratis dengan syarat harus diklaim selama waktu promo.

Nggak hanya itu aja, sebagai langkah yang baru-baru ini diumumkan pada bulan Agustus 2023, Epic memperkenalkan inisiatif “First Run.” Program sukarela ini memberikan 100 persen pendapatan kepada pengembang pihak ketiga selama enam bulan pertama, sebagai imbalan atas perjanjian distribusi eksklusif di platform mereka. Setelah periode eksklusivitas ini berakhir, perjanjian pembagian pendapatan akan kembali ke struktur aslinya, dengan 88 persen dialokasikan kepada pengembang dan 12 persen diberikan kepada Epic. Bakar duit teroosss.

Entah berkaitan langsung apa nggak, dengan banyaknya program insentif dan laporan keuangan yang nggak kunjung membaik, Epic akhirnya melakukan perampingan, atau bahasa kerennya, lay-off karyawan. Pada bulan September, Epic mengonfirmasi laporan tentang pemutusan hubungan kerja massal, yang memengaruhi sekitar 830 karyawan. Katanya sih, yang dipecat itu karyawan-karyawan yang nggak lansung terkait proyek-proyek pengembangan inti dari Epic. Info pemecatan ini ternyata udah dijelasin sendiri di website resmi Epic Game Store. Baca di sini.

Gimana, kalo dilihat dari sepak terjang dan perjuangan Epic Game Store, kira-kira masih sanggup bersaing sama Steam, nggak?

By The Weakling Casuls

Menulis berita dan opini seputar gaming setiap hari. Sering kena roasting sama akun anon di grup Facebook PC dan konsol bajakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *