Bukan Microsoft kalau tidak disruptif.
Tidak hanya digdaya dan berkuasa, Microsoft yang tidak pernah kehabisan uang untuk membawa Xbox menjadi hal paling ground-breaking di industri gaming beberapa tahun ke belakang, kembali membuat gebrakan. Kali ini datang dari Bethesda dan Xbox yang sedang mempertimbangkan Starfield agar bisa dijual di platform Playstation 5.
Langkah ini muncul setelah akuisisi Bethesda oleh Microsoft beberapa tahun lalu, yang memicu pertanyaan tentang eksklusivitas Starfield. Awalnya dirilis hanya untuk Xbox Series X/S dan PC, namun belakangan, Microsoft nampak mengubah strateginya dan mempertimbangkan untuk merilis versi Playstation 5 dari game yang sampai hari ini hanya boleh dijalankan di 30 fps saja untuk versi Series X dan S.
Menurut sumber yang dikutip oleh XboxEra, Microsoft sedang menyiapkan portingan Starfield untuk Playstation 5. Tanggal rilis yang tepat masih tidak pasti, diperkirakan akan meluncur setelah pengenalan DLC Shattered Space yang saat ini masih dikembangkan oleh Bethesda. Jika DLC tersebut meluncur dalam beberapa bulan mendatang, maka Starfield versi Playstation 5 bakal rilis lebih cepat, dan mungkin malah bisa muncul di tahun ini. Oiya, untuk versi PS4 masih belum ada konfirmasi lebih lanjut dan sepertinya memang tidak diajak.
Starfield ternyata bukan satu-satunya game first-party Xbox yang dikabarkan akan menyicip manisnya Playstation Store. Sejak awal tahun 2024, banyak spekulasi terangkat ke permukaan bahwa judul-judul seperti Sea of Thieves dan Hi-Fi Rush juga dapat dijual di luar platform Xbox. Meskipun banyak pembicaraan mengenai spekulasi ini, Xbox sendiri nyatanya belum mengonfirmasi atau membantah spekulasi-spekulasi tersebut. Penulis pun bingung, kenapa hal-hal yang masih bersifat spekulasi layaknya tendangan dari luar kotak pinalti pemain Timnas Indonesia ke gawang lawan, tetap digoreng terus ke permukaan.
Jika ingin melihat lebih jauh ke belakang dan ke dalam panasnya rivalitas fanboy antara 2 platform gaming ini, adanya usaha salah satu platform untuk merilis game first-party-nya ke platform lawan, tentu akan memicu perdebatan sengit di dalam dan antar komunitas. Para fanboy konsol nampaknya sudah mematri ingatan di dalam kepala selama belasan tahun, bahwa eksklusivitas suatu judul game adalah titik penjualan kunci bagi konsol favoritnya. Apabila suatu konsol memperluas judul-judulnya untuk bisa dibeli di platform lain, maka hal tersebut dapat mengurangi daya tarik untuk memiliki perangkat atau konsol tersebut.
Yha, kembali ke kalimat paling atas. Bukan Microsoft kalau tidak disruptif. Keputusan strategis untuk membuat judul-judul first-party, alias judul game paling panas dan iconic di Xbox tersedia di konsol Playstation 5, mungkin hanya dapat kita terka-terka menjadi tiga: Xbox melupakan ekslusivitas dan mengedepankan cuan optimal, atau Xbox akan menjadi pionir pertama yang mengakhiri era war console antar dua raja konsol rumahan ini.
Loh, yang ketiga, apa? Apakah ini awal mula Microsoft memperluas ekosistemnya ke Playstation, lalu pelan-pelan menjadikannya bagian dari sektor gaming bersama Xbox? Entahlah.
Buat apa berkelahi kalau bisa berkolaborasi merger, kan?
Di sisi seberang, nampaknya kehadiran Starfield di Playstation 5 disambut dengan tangan sangat terbuka. Toh tidak sedikit pula para fanboy Playstation ingin memainkan Starfield namun terkendala di dompet dan idealisma. Mari kita tunggu update terkini dari sepak terjang Microsoft dan Xbox yang ingin memperluas ekosistemnya di platform Sony Playstation..