Nampaknya, para gamers terlalu berharap banyak dengan kedatangan Star Wars Outlaws, salah satu garapan paling anyar dari Ubisoft di akhir Agustus 2024 nanti. Ekspektasi besar ini pun bisa dimaklumi karena Outlaws adalah game pertama Ubisoft untuk franchise Star Wars. Ubisoft menjanjikan open-world yang luas, grafis moncer, dan tentunya mekanik berbeda dari seri perahan Ubisoft terkenal lainnya, seperti Asssassin’s Creed dan Far Cry.
Namun, yang namanya ekpestasi dan harapan berlebih, pasti ending-nya sering nggak enak. Ketika tanggal peluncuran semakin dekat, Ubisoft pun kembali ke setingan pabrik. Udah lebih dari seminggu ke belakang, Ubisoft melakukan hal sederhana tapi bikin kaliah marah.
“Sederhana tapi bikin Kalian Marah” dalam Bentuk Ultimate Edition
Strategi pricing untuk harga game Star Wars Outlaws nampaknya emang bikin netijen meradang. Gampang aja, seri Ultimate Edition dibanderol $129.99 (setara dua juta rupiah kurang dikit), atau hampir dua kali lipat dari harga base game yakni $69.99 . Daripada kita ceng-cengin pasukan mendang-mending dengan template, “Pasarnya bukan buat elu kali“, lebih bijak tentunya jika kita terlebih dahulu mempertanyakan apa isi dari Ultimate Edition tersebut. Meskipun termasuk Season Pass yang menawarkan dua DLC, tambahan keuntungan seperti main 3 hari duluan untuk feeding FOMO, item kosmetik, dan misi tambahan khusus para gamer yang pre-order.

Bayangin, misi ini tuh udah ada di base game sejak hari pertama rilis nanti, tapi kekunci di balik paywall berbentuk Deluxe Edition. Yang bikin semua ini jadi tambah lucu, misi-misi receh yang kekunci dan dijadiin DLC berbayar ini udah diterapin Ubisoft semenjak Assassin’s Creed Odyssey. Sebenernya kita yang nggak sadar. Namun, masalah pricing dari game-game Ubisoft ini akhirnya jadi rame lagi di Avatar: Frontier Pandora. Game Far Cry tapi karakternya biru ini juga menerapkan pricing yang sama untuk edisi Ultimate, di $129.99.

Walau pricing ini keliatan ngawur di mata banyak gamer, tapi sebenernya kita nggak perlu panik dan semarah itu. Toh, game Ubisoft hanya itungan bulan udah didiskon 30% atau bahkan 50% seperti nasibnya Skull and Bones. Belum ada 3 bulan, Skull and Bones udah berdarah-darah sehingga harus didiskon secepat itu.
Lagi-lagi Apa? Yak betul, Konten yang Terkunci jadi DLC Berbayar
Keputusan Ubisoft untuk mengunci konten penting, seperti misi Jabba The Hutt, di balik paywall atau dijadikan DLC berbayar, akhirnya makin memperburuk animo masyarakat terhadap game ini. Meskipun praktik semacam itu tidak jarang dalam industri gaming, terlebih Ubisoft nyatanya udah terang-terangan melakukan hal kayak gini di beberapa tahun terakhir, memilukan hati.
Game Single Player tapi Kudu Online Terus
Ketergantungan Star Wars Outlaws pada konektivitas internet, bahkan di saat proses selama instalasi (setelah download game, atau bermain menggunakan disc di konsol) adalah salah satu kerugian dari tren digitalisasi yang makin ke sini malah makin ke mana-mana. Meskipun cuma hal sepele, nyatanya bikin banyak netijen marah-marah. Angkara murka netijen pun udah sampai ke arah perlindungan hak konsumen. Hal ini juga diperparah dengan kelakuan Ubisoft yang mencabut game The Crew dari semua platform, bahkan untuk game yang secara legal udah dibeli oleh pemain.
Kontroversi Kay Vess dan Tren “Uglification”
Penampilan Kay Vess, protagonis Star Wars Outlaws, lagi-lagi menambah deretan panjang karakter game yang terdampak dari “Uglification”.
Tren dari Uglification yang beredar ini sederhananya adalah, developer game dianggap dengan sengaja membuat karakter game menjadi lebih jelek dari aktor/aktris yang memerankan motion-capture-nya. Entah apa alasannya, tapi sosial media udah banyak menganggap bahwa ini semua adalah agenda dari developer barat. Karakter perempuan dalam game yang terlalu cantik dianggap nggak masuk akal. Banyak juga yang berpendapat bahwa karakter yang dianggap “jelek” ini lebih mewakili banyak komunitas daripada karakter perempuan yang cantik.
Jadi, gimana, apakah kalian akan langsung day-one memamerkan Star Wars: Oulaws di grup FB game atau Whatsapp kalian?
